Ceramah: Meneladani Akhlak dan Kehidupan Keluarga Nabi Muhammad SAW
Meneladani Akhlak dan
Kehidupan Keluarga Nabi Muhammad SAW
Ibu-ibu
sekalian, Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam segala hal, khususnya
kehidupan keluarga. Beliau bersabda: “خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي”[1],
artinya “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap
keluarganya, dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku.”
Ini mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik dan sabar dalam keluarga.
Rasulullah juga menekankan pentingnya kasih sayang: “لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا”[2]
(“Bukan termasuk umatku siapa yang tidak menyayangi anak-anak kecil”). Beliau
mewajibkan kita menghormati orang tua dan menyayangi anak-anak, termasuk
mencukupi kebutuhan mereka dan mendidik mereka dengan penuh kasih.
Rasulullah SAW juga
sangat memperhatikan pendidikan dan akhlak anak. Salah satu hadits beliau
berbunyi: “مَنْ كَانَتْ لَهُ اثْنَتَانِ مِنَ البَنَاتِ فَأَعَدَّلَهُنَّ”[6]
(dibahas sebagai “siapa yang memelihara dua anak perempuannya sampai dewasa
akan bersama-sama dengan Nabi di surga” dalam terjemahan populer). Ini
memberikan semangat kepada ibu untuk mendidik anak, terutama putri-putri kita,
dengan baik. Di samping itu, Nabi SAW mengingatkan kita tentang pentingnya
ilmu: beliau bersabda “طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ”[7]
(“Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim”). Artinya, kita harus terus
belajar – misalnya belajar mengaji bersama anak-anak di rumah – agar keluarga
kita kuat dalam agama.
Selain itu, Islam
mengajarkan keakraban sosial. Rasulullah bersabda: “لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ”[8]
(“Tidak sempurna iman seseorang sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia
mencintai dirinya sendiri”). Maknanya, ibu-ibu di desa kita juga harus saling
tolong-menolong dan menjaga kerukunan antar tetangga. Misalnya, saling membantu
dalam urusan pendidikan anak atau dalam menghadapi kesulitan ekonomi. Beliau
juga bersabda “مَنْ كَانَ لَهُ جَارٌ فَلَهُ الثَّلَاثَةِ”
(salah satu riwayat) yang menekankan pentingnya berbuat baik kepada tetangga.
Dari ayat dan hadits ini, kita belajar bahwa kebaikan dan bantuan kita kepada
sesama (anak, suami, tetangga) adalah ibadah.
Tips Praktis Meneladani
Nabi SAW
- Mendidik
Anak dengan Kasih: Tumbuhkan sifat penyayang dan
sabar. Ikuti petuah Nabi SAW untuk tidak menyakiti anak, apalagi anak
perempuan. Berikan pendidikan agama sejak dini (misalnya mengaji kecil)
karena “menuntut ilmu kewajiban tiap muslim”[7].
Usahakan anak merasakan kasih sayang dan jaminan kebutuhan dari orangtua
agar tumbuh berbakti.
- Berbakti
pada Keluarga: Lakukan sehari-hari pekerjaan
rumah yang meringankan, seperti memasak sederhana, mencuci piring, atau
menyapu. Rasulullah juga mengangkat ember, menjahit sandal beliau sendiri[3].
Perlakukan suami dan anak dengan lemah lembut (QS An-Nisa’:19)[5].
Ajarkan silahturahmi keluarga dan kejujuran dalam keluarga kita.
- Tingkatkan
Iman dan Ilmu: Ajak keluarga berdoa dan membaca
Al-Qur’an bersama. Perbanyak dzikir dan istighfar karena Nabi SAW bersabda
malaikat doakan pengusung ilmu[9]. Tiap
hari sisihkan waktu untuk belajar ilmu agama ringan bersama anak (bacaan
surat pendek, doa-doa harian) agar anak tumbuh berilmu.
- Peduli
Tetangga dan Masyarakat: Jadilah tetangga yang
ramah dan dermawan. Tersenyum dan sapa orang lain (mengucap salam) sudah
termasuk sedekah. Bantu tetangga yang kesulitan (seperti berbagi makanan),
karena “tidak sempurna iman seseorang sampai ia mencintai saudaranya…”[8].
Dengan saling tolong, keluarga kita diridhai Allah.
- Sabar
dan Syukur: Dalam kemiskinan atau masalah
keluarga, tetap sabar dan bermunajat pada Allah. Rasulullah mengajarkan
tawakal: percayalah Allah akan menggantikan dengan rezeki yang lebih baik.
Ingatlah nikmat kecil (anak sehat, tetangga baik) sebagai anugerah. Dengan
bersikap tawadhu’ seperti Nabi SAW[3], hati
menjadi ringan menghadapi ujian.
Semoga
dengan meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW—lemah lembut dalam keluarga,
penyayang kepada anak, rajin mencari ilmu, dan berdedikasi pada masyarakat—keluarga
kita menjadi sakinah. “Amal ma’ruf, nahi munkar” dalam lingkungan rumah
tangga adalah kunci kebahagiaan dunia akhirat[1][2]. Aamiin.
Sumber: Al-Qur’an (QS An-Nisa’:19)[5] dan Hadits
Shahih (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan lain-lain)[1][2][6][8][9].
Masing-masing disertai kutipan arab dan terjemahan di atas.
[1]
Search Results - Search Results - خيركم خيركم لأهله (page 1) - Sunnah.com -
Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)
[2]
Riyad as-Salihin 355 - The Book of Miscellany - كتاب المقدمات - Sunnah.com - Sayings and
Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)
https://sunnah.com/riyadussalihin:355
[3] [4] Sunnah Membantu Istri di Rumah
https://muslim.or.id/39376-sunnah-membantu-istri-di-rumah.html
[5] Surah An-Nisa Ayat 19 (4:19
Quran) With Tafsir - My Islam
https://myislam.org/surah-an-nisa/ayat-19/
[6] Lima Hadits Nabi Muhammad tentang
Merawat Anak Perempuan | Republika Online
[7] [9] الدرر السنية - الموسوعة الحديثية - شروح الأحاديث
https://dorar.net/hadith/sharh/126132
[8]
Search Results - Search Results - None of you truly believes until he
loves for his brother what he loves for himself (page 1) - Sunnah.com - Sayings
and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)
Posting Komentar